Raih Kemenangan Bersama Kami di TOPBET4D.COM | Bonus Cashback Sportbook dan Sabung Ayam 15% | Bonus Refferal 2% | Bonus Rollingan 0,8% | Diskon Togel Terbesar 66% | MIN DEPOSIT HANYA 20RB!!! | LINE :TOPBET4D | WA: +6281384698687

Kegagalan Mahal Atau Memang Bintang Dunia?


Kegagalan Mahal atau Memang – TOPBET – Sepertinya karier Paul Pogba di Manchester United hanya bisa disimpulkan dalam dua kutub ekstrem: gagal total (sekaligus mahal) atau sukses besar sebagai bintang sepak bola kelas dunia, tidak ada istilah di tengah-tengah.

Setelah berbulan-bulan menepi, yang kemudian terbantu oleh pandemi, Pogba akhirnya kembali ke lapangan hijau dan membantu MU bermain imbang 1-1 dengan Tottenham Hotspur akhir pekan lalu. Itulah penampilan pertama Pogba di tahun 2020 ini.

Jika dilihat dari laga itu saja, Pogba sebenarnya bermain cukup baik. Dia bisa mengontrol arah permainan, mengalirkan umpan, bahkan berperan penting dengan mendapatkan hadiah penalti yang membuat MU bisa menyamakan kedudukan.

Kendati demikian, keraguan terhadap level permainan Pogba tak juga sirna. Masih ada yang meragukannya, masih ada yang merasa MU lebih baik tanpa Pogba.

Kegagalan Mahal atau Memang

Selalu dicap jelek

Situasi sulit Pogba ini coba dianalisis oleh analis Mirror, Darren Lewis. Menurutnya, entah mengapa kalimat-kalimat soal Pogba selalu bernada negatif. Pogba selalu dianggap kurang, padahal ada banyak pemain lain yang bermain lebih buruk darinya tapi tidak diperlakukan sekejam itu.

“Setiap kali bicara soal Pogba, sepertinya hampir selalu ada tekad untuk menggambarkannya sebagai pemain yang egois, malas, dan seseorang yang tidak peduli dengan tim,” buka Lewis.

“Saya terus mendengar: ‘Jika dia ingin jadi pemain top’, padahal Paul Pogba adlaah pemain kelas dunia, pemain top, dan selalu ada usaha untuk mencari hal negatif darinya daripada menggaris bawahi kontribusi positifnya.”

“Coba katakan kapan terakhir kali MU punya gelandang yang bisa mencetak gol serajin dia, Anda harus mundur bertahun-tahun lalu,” imbuhnya.

Tugas klub dan pelatih

Secara tak langsung, Lewis merasa kesulitan Pogba disebabkan oleh faktor eksternal. Artinya dia tidak berada di bawah pelatih yang tepat atau di dalam tim yang tepat. Pogba yang terbaik, karena itulah dia yang terus disorot.

“Dia punya empat gelar Italia, Piala Dunia, pernah mencapai final Liga Champions, dan sudah menjuarai Liga Europa,” lanjut Lewis.

“Pogba adalah pemain yang, jika Anda mendatangkan pemain sekelas itu, Anda punya kewajiban sebagai pelatih dan klub untuk memaksimalkan kemampuannya, untuk menciptakan kondisi terbaik guna memaksimalkan kemampuannya.”

“Saya tidak bermaksud memuji Pogba sudah tampil sempurna, jelas tidak begitu. Namun, menyebutnya egois, tidak cukup bagus, tidak memberi kontribusi pada tim yang belum merai trofi hanyalah merendahkan kualitas pemain,” pungkasnya.

BACA JUGA : PREDIKSI TOGEL HONGKONG POOLS 22 JUNI 2020


No comments

Powered by Blogger.